
Stok darah yang tersedia di Palang Merah Indonesia atau PMI Sulawesi Tenggara minim selama beberapa bulan terakhir. Di sejumlah rumah sakit, stok darah bahkan kosong. Padahal, permintaan kebutuhan darah terus meningkat. Pendonor darah terkendala vaksinasi Covid-19.
Hingga Rabu (7/4/2021), stok darah di PMI Sultra jauh dari stok aman. Stok hanya tersedia delapan kantong. Sementara itu, jumlah permintaan darah terus meningkat. ”Tadi pagi darah golongan O sudah kosong. Darah A ada satu dan lainnya terbatas. Tinggal empat kantong untuk semua jenis darah,” kata Veni Silvana Rahman, petugas donor darah PMI Sultra.
Kurangnya stok darah di PMI Sultra, ujar Veni, karena dalam masa pandemi Covid-19 ini memasuki masa vaksinasi. Dalam masa ini, mereka yang menjalani vaksinasi baru dibolehkan mendonorkan darah dua pekan setelah vaksinasi tuntas. Pendonor yang datang tidak bisa diambil darahnya karena masa tenggang setelah vaksinasi belum dilalui.
Kondisi kekurangan stok darah ini, kata Veni, telah dimulai saat masa pandemi Covid-19. Dari yang awalnya bisa melayani 1.000 kantong darah setiap bulan, turun menjadi 500 kantong. Selama masa vaksinasi, jumlah kantong darah yang bisa disalurkan semakin terbatas.
Terlebih lagi, ia melanjutkan, PMI Sultra melayani sejumlah fasilitas kesehatan di banyak kabupaten dan kota. ”Kadang dari Buton Utara atau Konawe Utara datang meminta darah. Tetapi, karena stok kosong, kami cuma sarankan untuk mencari pendonor pengganti. Tadi pagi sudah ada kegiatan donor darah, cuma kami belum bisa pastikan berapa total yang layak untuk didistribusikan,” tambahnya.
Pelaksana Tugas Direktur Rumah Sakit Bahteramas Kendari dr Hasmuddin mengatakan, stok darah di rumah sakit provinsi tersebut juga sedang kosong. Kondisi ini telah berlangsung beberapa waktu, utamanya ketika masa vaksinasi berlangsung.
Menurut Hasmuddin, pihaknya memiliki bank darah untuk menyimpan stok darah jika ada kebutuhan dalam penanganan pasien. Namun, kurangnya donor membuat stok darah di rumah sakit ini tidak tersedia sementara waktu.
”Untuk sementara, kami sarankan pasien yang membutuhkan darah agar mencari donor pengganti karena stok kita betul-betul kosong sekarang,” ucapnya.
Direktur RSUD Kendari dr Sukirman menyampaikan, pihaknya selama ini mengambil darah dari PMI Sultra. Meski belum ada keluhan permintaan darah dari pasien, pihaknya selalu menyarankan pasien untuk menyiapkan donor pengganti jika dibutuhkan.
Pihak PMI pada Maret lalu mengeluarkan edaran terkait masa tenggang pendonor sebelum mendonorkan darah. Pendonor yang sedang menjalani vaksinasi tidak dibolehkan untuk mendonorkan darah. Mereka dibolehkan mendonorkan darah setelah dua minggu vaksinasi kedua selesai. Surat edaran ini merevisi aturan sebelumnya yang membolehkan pemberian darah setelah empat minggu masa vaksinasi kedua selesai.
Ketua PMI Sultra Abdurrahman Saleh mengungkapkan, stok darah selama masa pandemi Covid-19 memang berkurang drastis hingga 70 persen. Stok semakin berkurang saat masa vaksinasi Covid-19 berlangsung.
Hal itu menyebabkan pelayanan darah tidak bisa dilakukan maksimal. Upaya untuk mendapatkan stok mulai dilakukan secara berkala, utamanya dengan gerakan donor darah melibatkan berbagai komunitas dan instansi. ”Namun, memang yang jadi kendala itu vaksinasi Covid-19. Kami upayakan agar stok darah bisa meningkat untuk melayani masyarakat,” tambahnya.
Sumber: DetikSultra
More Stories
Kolaborasi PT GKP dan UPTD Puskesmas Lampeapi Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Investasi Jangka Panjang PT GKP, Dorong Transformasi Konkep Mandiri
PT GKP Distribusikan Bantuan Program PMT di Puskesmas Roko Roko